Senin, 03 Juni 2013

Kepribadian Ganda atau Menggandakan Kepribadian ??


Sebelumnya adakah yang pernah mendengar mengenai orang yang berkepribadian ganda? Atau mungkinkah kalian pernah menemukan mereka di lingkungan tempat tinggal kalian sendiri?
Penyakit kepribadian ganda ini menurut gue sih salah satu penyakit yang unik. Kenapa gue sebut penyakit? Karena kepribadian ganda ini memang merupakan suatu kelainan mental. Kenapa gue sebut unik? Unik itu beda-beda tipis ke aneh atau sesuatu yang masih jarang ya. Dan penyakit ini juga emang masih jarang ditemukan sih. Ga kaya penyakit flu yang bisa nyebar kapanpun dan dimanapun.
Kalo boleh gue bilang penyakit ini lebih parah dan lebih kompleks dari orang gila kali ya. Kenapa? Karena kan kalo orang gila itu hilang akal jadi ya udah selesai, ga inget apapun. Sedangkan kepribadian ganda? Disaat dia kehilangan akal dari suatu kepribadian, kepribadian yang lainnya akan muncul dan mengendalikan dirinya dengan ingatan dan jiwa yang seakan-akan jauh berbeda. Kaya kerasukan roh lain gitu loh.

Sebenarnya pembahasan ini belum bener-bener gue kuasai -padahal biasanya juga ga pernah menguasai pembahasan, wkwkwk- tapi gue udah nyari dan baca beberapa artikel yang membahas mengenai kepribadian ganda ini. Ternyata cukup banyak ditemukan kasus kepribadian ganda. Yang cukup populer itu yang terjadi pada Sybil. Dan ada juga kisah dari seorang penduduk Turki yang berkepribadian ganda bahkan hingga menjelma jadi vampire, lihat disini.

Sebelum abad ke-20, gejala penyakit ini sering dikaitkan dengan kerasukan setan. Tapi para psikolog menyebut fenomena ini Multiple Personality Disorder (MPD). Tapi kini penyakit itu berganti nama dan disebut Dissosiative Identity Disorder (DID).

DID atau kepribadian ganda merupakan suatu penyakit kelainan mental dimana seseorang dapat menunjukan dua atau lebih kepribadian (alter) yang masing-masing memiliki nama, karakter, kemampuan, dan bahkan ingatan yang berbeda.


Hingga saat ini belum ditemukan penyebab pasti dari timbulnya penyakit ini. Tapi menurut dugaan sementara para psikolog, penyakit ini diakibatkan karena trauma. Ya yang namanya trauma berat kalo ga bisa diatasi pasti lah ya ngena ke penyakit mental.

Kalian pernah ga ketemu orang atau mungkin teman kalian sendiri yang selalu gonta-ganti gaya penampilan, waktu ditanya ga nyambung, atau perubahan emosi yang secara tiba-tiba? Hati-hati tuh jangan-jangan mereka mengidap DID. Masalahnya pengidap DID ini sendiri tidak menyadari dan tidak bisa mengendalikan saat diri mereka mengalami perubahan kepribadian. Misalnya ada seseorang bernama Jono yang pendiam, kalem, sopan, murah senyum. Namun beberapa saat kemudian secara tiba-tiba dia berubah menjadi anak gaul yang oces banget. Dan pada saat temannya bertanya "Jono, kamu kenapa? Lagi seneng ya? Ga biasanya banyak tingkah," mungkin si Jono yang tadinya kalem abis akan menjawab "Hah? Jono? please deh, lo siapa sih kampay abis manggil gua Jono. Gua Alenxander ya cuss ciiiiiinnn" ngeeeeeng~ abaikan pengandaian ini please...

Bukan hanya dua kepribadian, pengidap penyakit ini bahkan bisa memiliki berbelas-belas bahkan berpuluh-puluh kepribadian. Uyuhan ga pusing yah? Mereka biasanya memperkenalkan diri dengan nama yang berbeda, umur berbeda, sifat berbeda, kemampuan berbeda, dan bahkan keyakinan agama pun bisa berbeda. Gue juga sempet baca artikel yang ngebahas pengidap DID yang saat dia menjadi si A dia pandai berbahasa Inggris, saat menjadi si B dia pandai dalam ilmu medis, saat menjadi si C dia pandai berbahasa Rusia. Padahal kepribadian utama/asli dari orang tersebut bahkan belum pernah mempelajari ilmu medis ataupun belajar bahasa negara lain. Bener-bener macem kerasukan.

Lalu pada saat mengalami pergantian kepribadian mereka akan melupakan hal yang sebelumnya mereka lakukan. Contoh yang tadi, misal si Jono lagi ngumpul dan ngobrol masalah kampus sama temen-temennya trus tiba-tiba alternya (Alexander) muncul dan si alter ini akan bingung kenapa dia bisa berada di tempat itu, dengan orang-orang itu, dan apa yang sedang dia lakukan di situ. Dia sama sekali tidak mengetahui apa saja yang dilakukan pada saat dia menjadi Jono. Karena setiap alter memiliki ingatan yang berbeda.

Gue juga dapet nih informasi yang lebih detail lagi mengenai gejala DID ini dari wikipedia:
1. Depersonalisasi dan Derealisasi
Katanya si penderita akan mengalami perasaan tidak nyata, seakan-akan terpisah dari dirinya sendiri. Penderita merasa seperti mengamati diri mereka sendiri seakan-akan menonton diri mereka dalam sebuah film.
2. Mengalami distorsi waktu, amnesia, dan penyimpangan waktu
Penderita akan mengalami kehilangan waktu. Tiba-tiba tersadar di suatu tempat yang tidak dikenal dan mereka pun tidak menyadari kenapa mereka bisa berada di tempat itu dan apa yang sedang mereka lakukan disana.
3. Sakit kepala dan keinginan bunuh diri
Penderita seringkali merasa sakit kepala dan mendengar banyak suara dikepalanya (seperti gejala Skizofrenia). Beberapa kepribadian bisa mendorong untuk melakukan bunuh diri.
4. Fluktasi tingkat kemampuan dan gambaran diri
Seperti yang tadi udah gue bilang, setiap kepribadian memiliki kemampuannya masing-masing. Misal pada saat dia menjadi si A dan memiliki kemampuan medis dan pada saat dia menjadi si B kemampuan medisnya langsung hilang dan berganti jadi kemampuan yang lain. Begitu juga dengan gambaran dirinya, berfluktasi sesuai kehadiran setiap kepribadian.
5. Perilaku menyakiti diri sendiri
Yang namanya kelainan mental apa sih yang ga mungkin terjadi. Kalau stres sedang melanda jangankan menyakiti diri sendiri, keinginan bunuh diri pun dapat muncul kapan saja.
6. Kecemasan dan depresi
Dikarenakan sering mengalami perubahan kepribadian dan melupakan hal-hal yang dilakukan oleh  alternya, si penderita pun menjadi merasa cemas dan depresi karena sulit untuk mengingat hal-hal tersebut.

Nah, itu tadi mengenai gejala penderita DID.  Lalu sekarang mari kita kembali ke judul. Kepribadian ganda atau menggandakan kepribadian? Apa perbedaan dari keduanya? Ya jelas berbeda dong. Kalo mengenai kepribadian ganda dan gejala-gejalanya sudah jelas gue tuturkan diatas ya. Lalu sekarang yang bagaimanakah menggandakan kepribadian?

Kalo penderita DID mengalami perubahan kepribadian secara tidak sadar, maka yang menggadakan kepribadian ini justru melakukannya secara sadar. Ini seringkali dilakukan oleh orang-orang yang bahkan masih normal. Contohnya? Simple aja sih, actris dan actor. Mereka berperan dan dituntut untuk memainkan suatu kepribadian yang lain dari diri mereka. Mereka harus bisa membuat kepribadian yang diperankan itu terlihat nyata. Contoh lain lagi? RolePlayers. Ada yang sudah baca postingan gue mengenai RolePlayer? baca disini. Buat kalian yang ingin mencoba menggandakan kepribadian, ga usah repot-repot jadi actris/actor. Kalian main RP aja tuh. Di RP kalian bisa menjadi siapapun dan bahkan menggandakan kepribadian jadi sebanyak apapun ga ada yang ngelarang. Yang perempuan jadi laki-laki atau laki-laki jadi perempuan pun sudah biasa. Tapi jangan deng, jangan main begituan nanti kalian malah jadi pengidap DID beneran lagi, wkwkwk.

Oh ya, dari tadi ngomongin soal kepribadian ganda tapi belum bahas soal cara mengatasinya. Menurut artikel yang gue baca, pernah ada terapi yang dilakukan oleh seorang psikolog terhadap penderita DID dan ternyata berhasil. Psikolog ini menggunakan terapi hipnotis dan berhasil menggabungkan berbelas-belas kepribadian si penderita menjadi satu.

Jadi, apakah ada penderita DID di sekitar kalian? Atau mungkinkah kalian sendiri merupakah seorang pengidap DID? Jangan sampe deh ya. Kalo ada masalah, stres, atau dapet trauma itu jangan terlarut-larut. Sabar dan banyak istigfar aja yaw. Soalnya kalo kena penyakit mental kan fatal banget akibatnya buat kehidupan kita. Oke guys, jalani kehidupan dengan baik and don't forget to tebar smile ^_^

Thanks for reading...
Ppyong~

22 komentar:

  1. kenapa mengambil catatan kepribadian ganda?

    BalasHapus
  2. Nice Share Gan ! saya jadi bisa mempelajari tentang Multiple Personality Disorder, kalau bisa mampir ke blog saya gan : http://mrcassanova.blogspot.com/

    BalasHapus
  3. maksih atas infonya abis nonton film dimana ceritanya nyeritain DID, jafi penasaran. Sekarang udhmulai ngerti. Thx

    BalasHapus
  4. maksih atas infonya abis nonton film dimana ceritanya nyeritain DID, jafi penasaran. Sekarang udhmulai ngerti. Thx

    BalasHapus
  5. Hmmm gwa pengidap DID juga..
    Udah bingung cara ngatasin nya gmna
    Setiap gwa lagi ngobrol sama teman2 gwa.. Biasa nya gwa gak sadar udah ngapain.. Mood berubah drastis..
    Tapi untuk nama.. Kami mempunyai nama yg sama..
    Untuk agama kami berbeda.. Waktu itu pas kuliah gwa keheranan.. Gwa bisa masuk kelas agama islam.. Padahal gwa agama katolik..
    True story gan.. Temen gwa juga sampe keheranan semua gwa bisa masuk kelas islam.. Dan pas gwa sadar.. Gwa keheranan setengah mati.. Tapi gwa tau, kelas islam ini di ambil oleh kepribadian kedua gwa.. So ya gwa jalanin aja,..

    BalasHapus
    Balasan
    1. Aku gk tau sih ini masih perkiraan masih tahap ringan banget,,, semua dari kepribadian kami sama, hanya emosi dan kemampuan saja yg beda,, itu termasuk DID?

      Hapus
    2. Kalau nama masih sama dan ingat itu bkn DID, DID biasanya sblm split identity mengalami gejala2...sensasi ga nyaman, cemas, migrain smp mood swing...jd tdk sesederhana amnesia...

      Hapus
    3. кσк яαѕαиуα кєρяιв∂ιαикυ ѕαмα уα.... кαуαк ∂ι ¢σитσн

      Hapus
    4. Hah penasaran, sama kehidupan mu sih maaf 😅, oh iya punya akun Instagram gk? Kasih tau dong janji bakalan aku follow sangking penasaran nya

      Hapus
  6. Hmmm gwa pengidap DID juga..
    Udah bingung cara ngatasin nya gmna
    Setiap gwa lagi ngobrol sama teman2 gwa.. Biasa nya gwa gak sadar udah ngapain.. Mood berubah drastis..
    Tapi untuk nama.. Kami mempunyai nama yg sama..
    Untuk agama kami berbeda.. Waktu itu pas kuliah gwa keheranan.. Gwa bisa masuk kelas agama islam.. Padahal gwa agama katolik..
    True story gan.. Temen gwa juga sampe keheranan semua gwa bisa masuk kelas islam.. Dan pas gwa sadar.. Gwa keheranan setengah mati.. Tapi gwa tau, kelas islam ini di ambil oleh kepribadian kedua gwa.. So ya gwa jalanin aja,..

    BalasHapus
    Balasan
    1. Kayaknya anda terkena penyakit BIPOLAR juga deh, selain DID.
      jijat mood berubah drastis tanpa penyebab

      Hapus
  7. Ada kemungkinan tidak penderita DID menyadari bahwa dirinya mengidap DID sebelum ia berkonsultasi dengan psikolog?

    BalasHapus
  8. Ada kemungkinan tidak penderita DID menyadari bahwa dirinya mengidap DID sebelum ia berkonsultasi dengan psikolog?

    BalasHapus
  9. Ada kemungkinan tidak penderita DID menyadari bahwa dirinya mengidap DID sebelum ia berkonsultasi dengan psikolog?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Saya sadar. sebenernya awalnya guru ipa saya yang curiga.. Lalu beliau menyarankan saya untuk menulis diary, setelah beberapa bulan saya baru sadar kalau tulisan saya tanggalnya loncat loncat padahal saya yakin menulis setiap hari. Dan kadang bisa berubah dalam hitungan detik, misal saya lagi bicara dgn seseorang tiba2 saya merasa pusing dan detik berikutnya dia bilang "saya ikut sedih, kenapa kamu nggak oernah cerita sama saya".. Padahal saya nggak ngomong apa apa, saya pusing dan diem aja.

      Hapus
    2. Dari tulisan diary itu cm kmu yg nulis atau ada nama lain dan latar blkg yg berbeda?? Atau lingkunganmu mengenalmu sbg nama dan penampilan kepribadian yg berbeda??

      Hapus
  10. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  11. jadi pengen punya kepribadian ganda nih hehe
    gimana cara biar dapetkepribadian ganda ya ?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terkesan sederhana...tp jika kamu mengalami...km akan merasa seluruh kehidupanmu mjd byk trouble...

      Hapus
  12. Saya sejak kelas 1 sd pasti dikata tidak fokus lah, raganya disini tapi pikirannya gatau dimana lah, suka melamun, bahkan salah satu guru matematika saya merequestkan orang tua saya untuk membawa saya ke pskiater. Saya selalu berusaha fokus tapi ujungnya selalu dikata begitu waktu akhir ajaran. Saya juga suka denger suara di kepala saya, dan terkadang ga sadar jalan ke suatu tempat tapi di tengah jalan kaya 'tersadar' dan bingung kenapa aku ke tempat itu. Tapi diantara semua itu saya gapernah merasa melihat tubuh saya sendiri dari luar seperti yang terjadi pada penderita DID dan ga punya trauma apapun. Tapi terkadang saya gatau kenapa suka melarutkan masalah yang sebenarnya sepele, seperti ada suatu pikiran yang ingin menjatuhkan saya. Saya kenapa ya? .-.

    BalasHapus

Blogroll