Rabu, 22 Februari 2012

Berharganya Suatu Ketulusan


            Tulus adalah sikap atau perbuatan yang dilakukan tanpa mengharapkan imbalan. Saat seseorang bersikap tulus, berarti dia rela menerima segala akibat dari sikap tulus yang dia perbuat. Tulus tidak cukup diungkapkan dengan kata-kata, tapi tumbuh dalam jiwa, dalam hati kita.
            Pernahkah kalian mendengar orang mengatakan “Dia melakukannya dengan tulus” atau “Dia memang orang yang tulus”. Kalimat-kalimat ini sering kita dengar dari seseorang ketika orang itu sedang dalam posisi terbantu. Namun apakah orang ini tahu apa yang telah ia katakan? Apakah orang ini tahu apa yang dimaksud sikap tulus yang sesungguhnya?
            Kita sendiri pun tak jarang melakukan hal yang sama. Saat kita akan, sedang, ataupun telah melakukan suatu hal, terkadang dengan mudahnya kita mengucapkan “Saya tulus melakukannya”. Kalimat itu memang mudah diucapkan namun yakinkah kita pada hati kita sendiri bahwa kita telah benar-benar tulus melakukannya? Ketika kita menyanggupi suatu hal dan bersedia melakukannya dengan tulus, maka pada saat timbul keraguan ataupun ketidakmampuan di hati kita ketulusan itu akan mati.
            Kemudian kita lihat dalam suatu hubungan yang rusak. Pada awalnya kedua orang saling mengucapkan ketulusan cinta mereka. Tapi pada suatu waktu mereka bertengkar dan memutuskan untuk berpisah. Disini ketulusan pun dipertanyakan. Kemanakah hilangnya ketulusan cinta itu?
            Menolong dengan tulus adalah salah satu hal yang sulit dilakukan. Pernahkah saat kalian meminta pertolongan, orang yang kita mintai pertolongan itu meminta imbalan? Kita ambil sebuah contoh sederhana “Bolehkah aku minta tolong? Antarkan aku ke rumah teman” lalu orang itu menjawab “Boleh, tapi nanti isikan bensin motorku ya”. Ini bukanlah sikap yang tulus. Mengharapkan imbalan bukanlah sikap yang tulus walau sekecil apapun imbalannya.
            Saat kita mencintai seseorang, bisakah kita mencintai orang tersebut dengan tulus? Tapi seperti apakah cinta yang tulus itu? Sebuah kutipan menyatakan “Cinta yang tulus adalah cinta yang berani terbang meski tahu akan terjatuh, berani berharap meski tahu akan kecewa, berani mencintai meski tahu akan terluka dan berani berkorban meski tahu akan sia-sia”. Mencintai dari hati yang terdalam dengan tulus tanpa mengharapkan hal-hal lain dan rela menerima konsekuensi apapun. Itulah ketulusan dalam cinta.
            Lalu darimanakah kita dapat melihat ketulusan yang sesungguhnya? Contoh yang paling dekat adalah Ibu kita sendiri. Pikirkanlah, mereka mengandung kita selama 9 bulan lamanya. Mereka melahirkan kita dengan susah payah bahkan menjadikan nyawa mereka sendiri sebagai taruhannya. Setelah itu mereka merawat kita dari sejak bayi hingga kita dewasa. Apapun mereka lakukan demi anaknya agar dapat tumbuh menjadi seorang manusia yang baik. Pernahkah mereka meminta imbalan pada kita? Tidak pernah bukan? Mereka melakukan itu semua dengan tulus, karena mereka mencintai kita, menyayangi kita.
            Sikap tulus atau menumbuhkan ketulusan dalam hati kita memang sangat sulit. Tapi kita harus bisa memiliki ketulusan itu. Karena banyak sekali hal positive yang akan kita dapatkan dari suatu ketulusan. Dengan menolong orang secara tulus kita dapat merasakan betapa berartinya suatu ketulusan. Dengan mencintai seseorang secara tulus kita dapat merasakan betapa indahnya suatu ketulusan. Dengan itu semua, setelah kita mengetahui ketulusan yang sesungguhnya kita akan menyadari betapa berharganya suatu ketulusan.

Selasa, 21 Februari 2012

Hindari Ini saat meng-update status Facebook!

Siapa sih yang nggak tahu facebook... Saat ini hampir setiap orang memiliki akun salah satu jejaring sosial ini. Dan hampir setiap waktu pula mereka (para pengguna facebook) meng-update status mengenai apa yang sedang mereka lakukan atau apa yang sedang mereka rasakan. Namun tahukah anda hal-hal apa sajakah yang sebaiknya dihindari saat meng-update status facebook? Kita akan bahas mengenai itu sekarang ^^
Tapi sebelumnya saya akan memberi alasan mengapa hal-hal ini harus dihindari. Itu dikarenakan akan membuat orang lain tidak nyaman, tidak menarik untuk dijadikan status, dan alasan-alasan lainnya.

Hal-hal apa sajakah itu? Ini dia:
1.Saat kesal, marah, atau benci terhadap seseorang, perusahaan, sekolah, atau hal sebagainya, jangan luapkan emosi anda pada status facebook. Karena itu akan menyinggung perasaan orang lain dan mungkin akan menyebabkan masalah bagi anda sendiri di kemudian hari.
2. Bahasa atau penulisan alay tidak membuat setiap orang nyaman. Banyak sekali yang melakukan hal ini dan ini juga sering bermunculan di beranda facebook saya sendiri. Yang bagaimanakah penulisan alay? Ini dia contohnya "H4i... n4Ma kAmu s!aPaa?" huruf besar, kecil, dan angka bercampur menjadi satu. Lalu yang bagaimana bahasa alay? Seperti ini "Kmariinnx c dia marah lagee zma akuuh, BT euummzzz." Menulis status seperti itu merupakan hak setiap orang. Tapi yang jadi masalah adalah kenapa harus menulis dengan cara seperti itu? Coba anda pikir, jangankan untuk memberi komentar, membacanya pun sulit! Apa jadinya generasi masa depan bangsa jika berbahasa Indonesia pun tidak dapat dilakukan dengan baik dan benar!
3. Saat anda sedang pergi ke suatu tempat untuk besenang-senang atau piknik keluarga pasti anda ingin meng-updatenya pada status facebook anda, misalnya "Asyiknya menikmati hari libur di Bali bersama keluarga." Kenapa status seperti ini harus dihindari? Karena akan menyita waktu liburan anda. Belum paham? Saat anda meng-update status seperti itu mungkin akan ada yang memberi komentar pada status anda, dan anda akan membalasnya, kemudian saling balas membalas komentar dan akhirnya bukan menikmati liburan tapi anda malah asyik ber-facebook-an.
4. Jangan sampai anda menulis Status update yang berhubungan dengan game, itu hanya cocok untuk kesenangan anda sendiri, tak semua orang di Facebook yang suka akan game. Solusinya, non aktifkan auto update status di Aplikasi atau Game tersebut.
5. Punya selingkuhan di facebook? Jangan sampai anda mengumbarnya di status update. Cukup jadikan rahasia anda saja. Karena tidak setiap orang tertarik dengan cerita hidup anda ataupun kisah cinta anda.

Saya tidak bermaksud mengatur-ngatur anda dalam membuat status facebook. Saya hanya menyarankan anda untuk menghindari hal-hal diatas saat membuat status facebook. Itu semua demi kenyamanan anda sendiri dan pengguna facebook lainnya.

Semoga informasi ini bermanfaat. Jika ada tambahan, kritik, ataupun saran silahkan masukan pada komentar ;)

Minggu, 19 Februari 2012

Cara Membuat ME2DAY

Kali ini aku bakal ngebawain tutorial cara ngedaftar me2day yang baru nih.
Bagi yang belum tau, me2day itu adalah salah satu jejaring sosial orang korea. Banyak yang bilang juga kalau ini adalah facebooknya orang korea. Ini merupakan tempat berkumpulnya orang-orang korea. Termasuk para artisnya pun banyak yang memiliki akun me2day. Bagi yang ingin berjumpa dengan idolanya di dunia maya, ayo buruaaan bikin me2day.

Sekarang kan me2day udah bisa pake bahasa inggris, wohoho… *dulunya han-geul semua*
Jadi kita-kita bisa lebih deket nie sama idol-idol kita.. Pada mau tau donk cara ngedaftarnya..

Perhatian nih, bagi yang internetnya lagi kacrut dilarang ngedaftar me2day. Ntar salah-salah kalian malah disodorin tulisan hangul.

Pertama, ngacir dulu ke webnya me2day. Lalu klik ‘Join me2day’

Perlu diingat:
Buat nickname maksimal 10 karakter yang cuma boleh diisi dengan huruf, underscore (_), dan angka
Password minimal 6 karakter
Kalau kalian mau dapet pemberitahuan lewat sms, klik ajah ‘Register’ yang ada gambar hpnya

Trus isi biodata kalian dengan ketentuan di bawah ini:
Setelah itu kita akan dapat pemberitahuan untuk ngebuka e-mail yang kita tulis tadi buat autentifikasi.
Nanti bakalan ada e-mail seperti ini:
Klik saja link yang diberi garis merah.
Terus kita log-in ulang lagi dan dapat tampilan home yang cuma beda tipis sama sebelum register.



Kalian tinggal klik 'My me2day" untuk menampilkan profil, disini kita bisa ganti avatar dan short bio.

Enggak lama setelah itu kita dapat e-mail lagi di inbox e-mail kita yang model begini:
Klik link-nya jika kalian ingin mengganti setting tampilan me2day kalian.
Pilihan setting-nya ada banyak. Tinggal kalian ganti sesuai dengan yang kalian inginkan ;)
Sekarang me2day kalian sudah jadi. Kalian bisa mulai mencari teman. Tapi ada beberapa hal yang harus diingat:
1. Jangan pakai bahasa selain bahasa Korea dan English. Karena kalian akan dianggap ga tahu sopan santun *maklum, me2day ini kan tuan rumahnya orang korea punya*
2. Me2day berbeda dengan facebook dan twitter *yaiyalah, secara mayoritas isinya orang korea semua* jadi beda dong... Kita sebaiknya tidak beralay ria seperti yang kerap orang-orang lakukan di facebook atau twitter.

Semoga informasi ini bermanfaat... Selamat mencoba ;)

source: hallyucafe

Sabtu, 11 Februari 2012

Pamer Kemesraan di Dunia Maya. Tidak Dilarang. Tapi Apakah Perlu?

Saat ini telah diciptakan berbagai macam jejaring sosial dan tentunya banyak diminati oleh setiap orang. Apalagi facebook dan twitter. Kedua nama ini sudah tidak asing lagi bagi kita dan bahkan digemari banyak orang. Bukan hanya digemari, mungkin ada beberapa orang yang menganggap kalau FB, twitter, atau jejaring sosial lainnya merupakan sebuah kebutuhan bagi mereka.

Mau mengakuinya atau tidak, dunia maya memang banyak memberi pengaruh dalam kehidupan kita. Ada yang memanfaatkannya untuk berbisnis, hanya sekedar dijadikan hiburan, bahkan ada yang menjadikannya "sarana berpacaran".

Pernahkan kalian melihat orang saling melontarkan ucapan-ucapan mesra di dunia maya? Pasti pernah bukan? Atau mungkin, jusru kalian sendiri pelakunya ^^

Saya seringkali memperhatikan kegiatan-kegiatan teman-teman facebook, baik yang saya kenal dan juga yang tidak saya kenal sekalipun. Ternyata memang banyak dari mereka (apalagi yang memiliki pasangan) yang saling melontarkan ucapan-ucapan mesra atau kata-kata seperti "sayaang" , "bbeibz" , "ay ay" , dsb baik lewat pesan dinding, status mereka sendiri, ataupun dalam komentar. Yang jadi pertanyaan saya disini adalah "Apakah itu memang disengaja untuk memperlihatkan/menunjukan bahwa orang tersebut adalah pacarnya?"

Itu tidak dilarang.. Itu memang kebebasan setiap orang. Tapi perlukah seperti itu? Ya, mungkin bagi beberapa orang ada yang menjawab "perlu" It's okay. Itu hak setiap orang.

Tapi saya menemukan satu kasus lagi. Saya ambil satu contoh (sebenarnya ini contoh yang tidak baik). Ada satu pasangan yang (maaf) 'pamer kemesraan' di dunia maya, sayang-sayang-an, cinta-cinta-an.. Tapi tahukah kalian readers, setelah beberapa waktu terlewati ternyata kata-kata sayang berubah menjadi 'nama hewan' , kata-kata cinta berubah menjadi 'nama setan' .. Saya pikir "Loh, kenapa ni orang?" Ternyata hubungan mereka "selesai" dan kemesraanpun "selesai" .. Haha~ Kasian, udah pamer-pamer kemesraan, saling mempublikasikan pasangan, pada akhirnya tidak bisa mempertahankan hubungan.

Dan yang suka bikin saya ngikik ketawa adalah ketika melihat nama di status hubungan yang sering berganti-ganti. Ya, salut sih karena "Hebat banget ni orang pacar gonta-ganti mulu. Pasti banyak yang demen."
Tapi disisi lain saya juga mikir "Pacarnya gonta-ganti, belum nemu yang tepat kali ya.. Atau mungkin dia bego?"
Readers, menurut hasil penelitian saya, banyaknya jumlah mantan berbanding lurus dengan tingkat kebodohan seseorang dalam menjalani hubungan.

Sekali lagi saya tegaskan kalau berbagi kemesraan dengan pasangan di dunia maya 'tidak dilarang' tapi saya hanya ingin mengingatkan kalau jangan terlalu berlebihan. Karena segala sesuatu yang berlebihan itu tidak baik, BETUL?? Dan bergonta-ganti pasangan secara berlebihan pun tidak baik. BETUL??

Mungkin ada yg mikir "Aah, ni orang palingan single dan cuma ngiri sama pasangan2 yang suka mesra-mesraan di dunia maya."
Tidak! Saya menulis ini berdasarkan fakta yang sudah saya tulis diatas. Bukan karena hal-hal semacam itu. Terimakasih. Wassalam~

Kritik dan saran selalu saya nantikan..

Jumat, 10 Februari 2012

Jangan dulu mengatakan Munafik!

Bagaimana ini??
pernyataan "Aku tidak suka membuat sastra" ternyata cukup banyak mendapat tanggapan dari berbagai pihak :p
ada yg bilang "Ga suka nulis? Terus ini apa?"
ada juga "Bilang ga suka sastra tapi di blognya ada cerpen" (Mega R. Mardhotillah)


Pernahkah terlintas di pikiran kalian (para readers) kalau dalam 'hal ini' aku munafik? Oh tidak, jangaaaan! Saat kita melakukan suatu hal, bukan berarti kita menyukai hal tersebut, kan?

Kenapa saya membuat cerpen? Kenapa saya menulis ini? Bukan sepenuhnya karena saya suka. Seperti yang pernah saya katakan di posting sebelumnya, saya membuat puisi, cerpen, dan karangan lainnya hanya untuk memenuhi tugas sekolah. Dan saat ini saya menulis, itu karena tuntutan. *Gue terlanjur punya blog woy! Masa kaga gue tulisin*


Mungkin ada yang mikir "Masih ngeles juga ni orang"
whatever...
Dan saat ini saya masih dihantui rasa takut kalau "hukum kebalikan" akan menimpa saya dalam hal ini -_-''

Kamis, 09 Februari 2012

Membuat Karya Sastra? Tidaaaaaaak!!!

            Kata “sastra” tentunya sudah tidak asing terdengar di telinga kita bukan? Terlebih lagi  saat ini sudah banyak media untuk mempublikasikan suatu karya sastra. Dan diantara kalian yang membaca posting-an ini, mungkin ada seorang pencipta sastra atau mungkin juga hanya seorang penikmat sastra saja.
            Yang namanya sastra, tidak bisa lepas dari kehidupan kita. Apalagi bagi seorang pelajar. Banyak orang yang menyukai sastra tapi tidak sedikit pula yang tidak menyukainya. Siapa yang tidak suka? Salah satunya aku. Kalian tahu apa salah satu tugas yang tidak kusukai? Yaitu tugas membuat karya sastra. Baik itu dalam bentuk cerpen, puisi, esai, dsb. Saat mendapat tugas tersebut satu kalimat yang selalu spontan keluar dari mulutku adalah “Aku tidak suka sastra!”
            Membuat karya sastra sangat sulit bagiku. Saat yang paling kubenci adalah ketika aku kebingungan “Harus aku mulai dari mana tulisan ini??!!!”. Dan menurutku membuat karya sastra adalah salah satu pekerjaan yang bisa menguras otak kita. Kenapa? Karena mau tidak mau kita harus benar-benar membuka wawasan kita dan kita harus bisa menyalurkan apa yang ingin kita salurkan dengan cara yang baik. Dan cara yang baik inilah yang menurutku sangat sulit.
            Beberapa puisi dan cerpen tentunya sudah pernah kuhasilkan. Dan itupun bukan semata-mata aku ingin membuatnya. Tapi karena tuntutan dari salah satu tugas mata pelajaran di sekolah. Walaupun kesan positif terhadap karya sastra yang kubuat tidak sedikit aku dapatkan, tapi setiap aku pandangi karya sastraku sendiri aku hanya bisa berpikir “Apakah ini bisa dikatakan tulisan?”. Aku tidak pernah menyukai hasil karya sastraku sendiri. Tapi tidak jarang pula aku merasa bangga karena ternyata aku bisa membuatnya.
            Akan tetapi jika kita membahas Siapa saja penikmat karya sastra? Aku adalah salah satunya! Tidak suka membuat karya sastra bukan berarti tidak suka menikmatinya, kan? Dan penting untuk diketahui bahwa menikmati karya sastra termasuk salah satu hobi ku. ^^
            Dan untuk yang membaca blog ini, mungkin diantara kalian sekarang ada yang berpikir, “Ini orang bilangnya ga suka nulis. Emangnya dia pikir ini bukan tulisan?!”. Hahaha… Jika kalian menghargai atau menganggap ini adalah sebuah tulisan, aku ucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya.
Satu hal lagi yang ingin aku sampaikan. Salah satu hal yang aku takutkan di dunia ini adalah hukum kebalikan *hukum apa pula ini O.o??. Saat aku mengatakan “tidak suka” maka akan menjadi “suka”. Saat aku mengatakan “suka” maka akan menjadi “tidak suka”. Ini pernah kualami dalam beberapa hal. Ya, hanya beberapa ^^ .. So, jangan merasa heran jika suatu saat aku membuat tulisan dengan judul "Membuat Karya Sastra? Yaaaaaa!! \(^_^)/ "
Kritik dan saran selalu saya harapkan~~

Blogroll