Selasa, 13 Agustus 2013

Psikopat itu apa???

Hai gais!! kali ini gue balik lagi dengan membawa satu pembahasan yang sejujurnya ga gue kuasai. Faktanya setiap hal yang gue posting di blog ini emang ga gue kuasai sih. Gue cuma nyoba share aja semampunya, hoho...

Jadi kita mau bahas apa hari ini? PSIKOPAT.
Why? Wae? Kenapa? Kunaon?
Tadinya gue mau lanjutin tulisan fiksi gue soal werewolf, tapi ga pernah sempet nyari referensi tambahan. Terus beberapa waktu lalu juga gue sempet mau nulis soal Indigo dan phobia, tapi ga ada kuotanya. Nah, kemaren waktu lagi mt-an sama temen di twitter dia nyeletuk soal alzheimer. Gue pikir lumayan juga buat jadi bahan di blog. Tapi kemudian dia bilang mending soal psikopat. Jadi yaudah gue pikir bahasannya bagus jadi gue ambil aja.



Psikopat psikopat psikopat psikopat
Udah ga aneh kan dengan kata itu? Film-film mengenai psikopat pun sekarang udah beredar dimana-mana. Psikopat mungkin identik dengan orang gila, stres, sarap. Ya emang beda-beda tipis sih. Tapi sekarang mending kita bahas soal psikopat ini agak lebih dalam lagi biar lebih jelas dan ilmunya ga cuman ngambang di ingatan kita.


Pertama-tama gue mau ucapin big thanks buat wikipedia karena udah jadi sumber yang baik. Thanks mumu moah (c)╭ 

Okesip ayo persiapkan otak kita. Yep, libur 2 bulan bikin otak gue karatan dan agak macet-macet bahkan untuk menyaring informasi macem beginian.

Psikopat berasal dari kata psyche yang berarti jiwa dan pathos yang berarti penyakit. Pengidapnya disebut sosiopat karena perilakunya antisosial dan merugikan masyarakat/orang terdekatnya.

Sebenernya psikopat ngga sama dengan gila. Kalau gila kan hilang mental, jadi ga sadar. Sedangkan psikopat selalu sadar penuh atas perbuatannya. Gejalanya sendiri sering disebut psikopati. Menurut penelitian, terdapat 1% dari seluruh populasi dunia mengidap psikopat.

Robert D. Hare telah melakukan penelitian psikopat sekitar 25 tahun dan menemukan fakta bahwa psikopat selalu membuat kamuflase yang rumit, memutar balik fakta, menebar fitnah dan kebohongan untuk mendapatkan kepuasan dan keuntungan dirinya sendiri. 

Yang kayak gimana sih psikopat itu. Secara gampangnya ya kita bisa lihat dalam kasus kriminal semacem pembunuh, pemerkosa, koruptor. Tapi itu hanya 15-20 persen dari total psikopat karena selebihnya seorang psikopat adalah pribadi yang berpenampilan sempurna, pandai bertutur kata, mempesona, mempunyai daya tarik luar biasa dan menyenangkan.

Tentunya kita ga boleh seenaknya menuduh orang lain psikopat ya soalnya itu bisa merusak nama baik orang tersebut. Secara gitu psikopat bukan penyakit yang biasa aja. Untuk mengetahui seseorang mengidap psikopat kita harus melakukan beberapa tahapan diagnosis. Ini dia tahapan-tahapannya gue kutip langsung dari wikipedia:
  1. Mencocokkan kepribadian pasien dengan 20 kriteria yang ditetapkan Prof. Hare. Pencocokan ini dilakukan dengan cara mewawancara keluarga dan orang-orang terdekat pasien, pengaduan korban, atau pengamatan perilaku pasien dari waktu ke waktu.
  2. Memeriksa kesehatan otak dan tubuh lewat pemindaian menggunakan elektroensefalogramMRI, dan pemeriksaan kesehatan secara lengkap. Hal ini dilakukan karena menurut penelitian gambar hasil PET (positron emission tomography) perbandingan orang normal, pembunuh spontan, dan pembunuh terencana berdarah dingin menunjukkan perbedaan aktivitas otak di bagianprefrontal cortex yang rendah. Bagian otak lobus frontal dipercaya sebagai bagian yang membentuk kepribadian [3] [4].
  3. Wawancara menggunakan metode DSM (Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorder) IV (The American Psychiatric Association Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorder versi IV) yang dianggap berhasil untuk menentukan kepribadian antisosial.
  4. Memperhatikan gejala kepribadian pasien. Biasanya sejak usia pasien 15 tahun mulai menunjukkan tanda-tanda gangguan kejiwaan.
  5. Melakukan psikotes. Psikopat biasanya memiliki IQ yang tinggi.
  6. Melakukan tes pengetahuan. Psikopat biasanya memeliki pengetahuan yang luas.
  7. Jika Anda memiliki anak berumur 3 tahun yang terlalu jenius, dan seharusnya anak tersebut tidak mungkin sejenius itu, maka bisa jadi anak Anda psikopat.

Gejala-gejala psikopat:
  1. Sering berbohong, fasih dan dangkal.
  2. Egosentris dan menganggap dirinya hebat.
  3. Tidak punya rasa sesal dan rasa bersalah. Meski kadang psikopat mengakui perbuatannya namun ia sangat meremehkan atau menyangkal akibat tindakannya dan tidak memiliki alasan untuk peduli.
  4. Senang melakukan pelanggaran di waktu kecil.
  5. Sikap acuh tak acuh terhadap masyarakat.
  6. Kurang empati. Bagi psikopat, memotong kepala ayam dan memotong kepala orang tidak ada bedanya.
  7. Psikopat juga teguh dalam bertindak agresif, menantang nyali dan perkelahian, jam tidur larut dan sering keluar rumah.
  8. Impulsif dan sulit mengendalikan diri. Tidak ada waktu bagi seorang psikopat untuk menimbang baik-buruknya tindakan yang akan mereka lakukan dan mereka tidak peduli pada apa yang telah diperbuatnya atau memikirkan tentang masa depan. Pengidap juga mudah terpicu amarahnya akan hal-hal kecil, mudah bereaksi terhadap kekecewaan, kegagalan, kritik dan mudah menyerang orang hanya karena hal sepele.
  9. Tidak mampu bertanggung jawab dan melakukan hal-hal demi kesenangan belaka.
  10. Manipulatif dan curang. Psikopat juga sering menunjukkan emosi dramatis walaupun sebenarnya mereka tidak sungguh-sungguh. Mereka juga tidak memiliki tanggapan fisiologis yang secara normal diasosiasikan dengan rasa takut seperti tangan berkeringat, jantung berdebar, mulut kering, tegang, ataupun gemetar. Pengidap psikopat tidak memiliki perasaan tersebut, karena itu psikopat seringkali disebut dengan istilah “dingin”.
  11. Hidup sebagai parasit karena memanfaatkan orang lain untuk kesenangan dan kepuasan dirinya.
  12. Biasanya sangat cerdas dan mungkin paling cerdas ketika dibandingkan dengan anak-anak yang lain.
  13. Biasanya banyak mengetahui sesuatu yang tidak diketahuinya dan marah jika orang lain menyalahkannya (merasa paling benar, dan biasanya anggapanya itu memang benar).
  14. Mengetahui sesuatu yang tidak diketahui. Biasanya banyak yang benar dan sangat sedikit sekali yang salah.
  15. Memiliki perkiraan dengan akurasi yang tinggi (perkiraannya jarang salah dan kebanyakan adalah benar atau benar semuanya).

Gue ingetin sekali lagi ya, jangan menuduh sembarang orang cuma karena orang tersebut memiliki gejala-gejala seperti yang tertulis diatas. Harus diteliti dulu. Jangan asal nyeletuk ngatain psikopat.

Cuma itu informasi yang bisa gue dapet. Lumayan lah ya bisa nambah wawasan. Semoga bisa bermanfaat.

Thanks for reading.
Ppyong~

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Blogroll