Kamis, 12 Desember 2013

Seputar Phobia/Fobia

Hello... long time no post. Apa kabar kalian?
Sekarang saya kembali dengan suasana baru dan mungkin pebawaan yang baru pula *tapa 3 bulan tentunya agak ngasih efek dong, hehe.
Saya jadi keinget sama fanfiction yang belum kelar-kelar. Karena saya sudah janji buat menyelesaikan FF 'Luck' itu jadi insyaallah kalau sempat dan mood sedang baik akan saya lanjutkan. Saya ga janji kalau FF itu akan diselesaikan tahun ini kan? Jadi ya woles saja ;D

Kali ini saya mau bahas soal Phobia/Fobia. Sudah lama kepikiran buat bahas tentang ini tapi baru sempet sekarang. Phobia ini adalah suatu gangguan kejiwaan, tapi bukan berarti gila juga ya! Disebut gangguan jiwa karena seseorang yang mengidap phobia ini akan mengalami rasa takut yang berlebih terhadap sesuatu. Phobia ini ada banyak sekali macamnya. Dan banyak sekali phobia yang jika kita lihat dari sudut pandang pengamat phobia akan terkesan aneh dan lucu. Dan itu membuat saya jadi tertarik untuk membahas tentang phobia.



Saya sudah membaca beberapa artikel sebagai referensi. Setiap hal itu butuh rujukan, kan? yaiyalah.. ajaib aja kalo suatu ilmu bisa nyocok langsung di otak kita saat kita bangun dari tidur. wowh -_-)r


Secara etimologi, Phobia berasalah dari bahasa Yunani yaitu "phobos" yang berarti lari, takut dan panik, takut hebat. Istilah ini dipakai sejak jaman Hippocrates. Secara terminologi, Phobia adalah rasa takut yang berlebihan terhadap suatu hal atau fenomena. Penyebab rasa takut yang timbul pada pengidap phobia ini seringkali tidak wajar dan sulit kita pahami jika menerimanya dengan logika, karena pengidap phobia ini menggunakan rasa. Contohnya, ada seseorang yang merasa takut saat melihat lubang-lubang seperti sarang lebah (Tyrpophobia). Jika kita berpikir dengan logika, apa yang bisa dilakukan oleh lubang-lubang kecil yang dapat membahayakan kita sehingga begitu ditakuti? Tapi pengidap phobia ini merasakan hal lain. Kita bisa berimajinasi saja mungkin yang ada dalam bayangan pengidap phobia ini lubang-lubang itu hidup, dapat membesar dan menghisap. Tapi ternyata yang dirasakan pengidap phobia ini lebih kepada rasa jijik. Apapun itu entahlah karena saya belum melakukan penelitian langsung.

Seseorang yang terus menerus dihadapkan pada sesuatu yang menakutinya dan tidak dapat mengendalikan lagi rasa takutnya maka akan terkena fiksasi. Fiksasi adalah keadaan dimana mental seseorang menjadi terkunci. Seseorang yang mengalami fiksasi akan mengalami kesulitan emosi di kemudian hari karena orang tersebut tidak memiliki saluran pelepasan emosi (katarsis) yang tepat. Untuk selengkapnya mengenai fiksasi ini bisa baca di wikipedia ya.

Secara umum, phobia itu sebenarnya hanya ada 3 jenis, yaitu:
1. Phobia Spesifik
Pengidap phobia ini hanya takut pada suatu objek/keadaan tertentu, seperti takut pada binatang, ketinggian, dll. Dan dari sinilah muncul nama-nama phobia lainnya yang disesuaikan berdasarkan hal yang memberi rasa takut itu.
2. Phobia Sosial
Pengidap phobia ini takut terhadap pemaparan situasi sosial, seperti takut menjadi pusat perhatian. Orang seperti ini senang menghindari tempat-tempat ramai.
3. Phobia Kompleks
Pengidap phobia ini takut terhadap tempat atau situasi ramai yang terbuka, seperti di mall, dll. Orang seperti ini bisa saja takut keluar rumah.

Penyebab seseorang mengidap phobia itu bisa bermacam-macam. Namun, kebanyakan disebabkan karena pernah mengalami ketakutan, kejadian yang menyebabkan rasa malu atau bersalah yang kemudian ditekan ke dalam alam bawah sadar. Trauma di masa kecil juga dianggap sebagai salah satu kemungkinan penyebab phobia. Lalu bagaimana dengan orang yang tiba-tiba mendapat phobia padahal tidak pernah mengalami trauma masa lalu? Menurut Martin Seligman dalam teorinya (biological preparedness) mengatakan bahwa ketakutan yang terjangkiti tergantung dari relevansinya sang stimulus terhadap nenek moyang atau dengan kata lain disebabkan faktor keturunan. Misalnya, dulu nenek moyang kita pernah hampir mati dililit anakonda sehingga rasa takutnya diturunkan kepada kita sebagai keturunannya. Menurut Seligman, kita sudah disiapkan oleh sejarah evolusi kita untuk takut terhadap sesuatu yang dapat mengancam survival kita. Namun, perlu kita ketahui bahwa phobia juga bisa disebabkan oleh faktor lingkungan dan budaya.

Gejala yang timbul pada pengidap phobia saat bertemu dengan hal yang ditakutinya, diantaranya:
a. Jantung berdebar kencang
b. Kesulitan mengatur napas
c. Dada terasa sakit
d. Wajah memerah dan berkeringat
e. Merasa sakit
f. Gemetar
g. Pusing
h. Mulut terasa kering
i. Merasa perlu pergi ke toilet
j. Merasa lemas dan akhirnya pingsan

Jangan anggap phobia ini adalah suatu hal yang sepele. Karena, jika phobia dibiarkan saja maka penderita akan menjadi semakin rentan dan semakin tidak produktif. Ada beberapa cara untuk mengatasi phobia, diantaranya:
a. Terapi Berbicara
Terapi ini seringkali efektif untuk mengatasi berbagai macam phobia. Jenis terapi bicara yang bisa digunakan adalah: konseling, psikoterapi, atau terapi perilaku kognitif.
b. Terapi Pemaparan Diri
Terapi ini dilakukan secara bertahap selama periode waktu tertentu dengan melibatkan objek atau situasi yang membuatnya takut. Rasa takut akan menghilang secara perlahan. Terapi ini kadang-kadang dikombinasikan dengan pengobatan dan terapi perilaku.
c. Menggunakan Obat-obatan
Sebenarnya penggunaan obat-obatan tidak dianjurkan bagi pengidap phobia, karena biasanya dengan terapi berbicara saja sudah cukup berhasil. Namun, obat-obatan bisa saja digunakan untuk mengatasi efek phobia seperti rasa cemas yang berlebihan.
* Ada 3 jenis obat yang direkomendasikan untuk mengatasi kecemasan, yaitu: antidepresan, obat penenang, beta-blocker. Namun, akan lebih baik lagi jika ingin menggunakan obat maka konsultasi kepada dokter terlebih dahulu agar diberi obat yang cocok.

Bagaimana informasi seputar phobia ini? Semoga bisa menambah pengetahuan kalian tapi tidak membuat kalian merasa puas agar kalian dapat mencari informasi yang lebih lengkap lagi dari sumber lainnya. Sekali lagi saya turut mengingatkan kepada penderita phobia agar segera diobati karena jika dibiarkan saja akan berpengaruh pada kehidupan anda. Dan saya pernah melihat penderita phobia menjadi bulan-bulanan temannya, mungkin karena terasa lucu jika seseorang takut kepada suatu hal yang terkesan sepele. Saya ingatkan juga, jika salah satu teman kalian ada penderita phobia maka janganlah kalian sengaja menjadikan hal itu sebagai bahan lelucon karena itu akan berakibat fatal bagi penderita.

Mengenai berbagai jenis phobia dan pengertiannya bisa dilihat disini.

Thanks for reading!
Ppyong~

thanks to:
http://id.wikipedia.org
http://catatanmingguanku.blogspot.com
http://bukumotivasimoneymagnet.blogspot.com

1 komentar:

Blogroll